Banyak orang hanya ingin mendengar firman Tuhan yang membuat mereka merasa senang, tetapi tidak mau mendalami firman. Sekali lagi di pasal ini menekankan agar kita mencintai pengetahuan, sungguh-sungguh mengejar, menggali dan mencari permata dalam firman Tuhan. Kerinduan Tuhan adalah kita hidup dalam ketaatan dan mengutamakan Tuhan, menuruti-Nya, mencari-Nya, mengandalkan-Nya dan hidup dengan prinsip-prinsip iman. Di dalam Tuhan ada kehidupan yang membuat kita tidak mati rohani.
Jika tindakan kita bertentangan dengan Tuhan, hasilnya juga pasti tidak dari Tuhan, oleh sebab itu kita harus berkomitmen melakukan yang benar. Rancangan orang benar itu jujur, dan dia terus terang dan mengatakan apa yang benar. Rancangan dan perkataan kita mengikuti hati kita (ayat 5 & 6). Ada orang yang melakukan kebenaran tetapi tidak dianggap, ada orang yang berbohong dan memanipulasi kemudian hal itu berhasil. Tetapi seorang penipu tidak akan berhasil dalam jangka panjang. Kebenaran adalah mutlak yaitu orang yang berjalan dalam integritas dan hikmat akan ditinggikan. Hidup dalam kebenaran jauh lebih baik daripada hidup di luar Tuhan, tetapi fakta menunjukkan bahwa daya tarik hidup di luar Tuhan lebih besar karena dunia menawarkan hal-hal yang menyenangkan walaupun sebenarnya hal tersebut hanya bersifat sementara.
Kehati-hatian akan memimpin orang berhikmat untuk berkata-kata, tetapi orang bodoh akan mengatakan lebih dari yang mereka ketahui. Mulut orang berhikmat akan mengeluarkan kehidupan yang memberkati dan orang bodoh akan mengeluarkan kutuk dan kata-kata yang mematikan. Perlu diketahui bahwa kita memiliki kuasa dalam perkataan, di dalam hidup ini kita dipuaskan dengan kebaikan oleh buah perkataan (ayat 14).
Kata-kata bisa menyakiti seseorang lebih dari luka fisik. Orang berhikmat akan berpikir matang-matang dan mencari nasihat sebelum mengeluarkan amarah, tetapi orang bodoh akan bertindak semaunya dan mengeluarkan kata-kata sesuai dengan perasaan. Oleh karena itu, kita memerlukan nasihat dari firman Tuhan, bahkan dari orang beriman dengan buah-buah yang berhasil. Janganlah menjadi orang bodoh yang merasa diri selalu benar.
Lebih baik ditolak manusia namun memiliki semuanya daripada meninggikan diri, suka pamer dan berpura-pura memiliki semuanya, kemudian pada akhirnya menipu orang dengan melebih-lebihkan diri dan tidak menjadi diri sendiri. Ketahuilah bahwa iblis tidak tinggal dalam kebenaran. Kebohongan berasal dari bapa segala bapa yaitu iblis (Yohanes 8:44). Pada akhirnya, orang yang tinggal dalam kebenaran dan mengucapkan kebenaran akan lebih berhasil daripada pembohong.
Bible Reference:
Amsal 12