Amsal 19

Tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu akan membuat hasil yang kita kerjakan menjadi buruk, karena hidup dan pekerjaan yang berkualitas pasti memerlukan waktu. Sangat penting agar kita mengambil waktu untuk meneliti dan mempersiapkan sebelum melakukan sesuatu dan tidak tergesa-gesa, untuk hasil yang maksimal.

Karena Adam, natur kita adalah manusia yang telah jatuh dan seharusnya menyadari bahwa kita tidak bisa bersandar pada pengertian sendiri. Kita tidak bisa selalu percaya pada naluri karena pada umumnya, kata hati bisa menentang kehendak Tuhan, cara, dan jalan Tuhan. Hati-hatilah dengan kalimat “follow your heart”, karena hati manusia menghasilkan banyak hal, namun tidak semuanya adalah hal yang baik. Segala kecenderungan hati manusia sering membuahkan kejahatan, karena hati adalah tempat dimana pikiran jahat berada (Kejadian 6:5), tetapi jangan menjadi skeptis lebih dulu, karena hal-hal baik juga ada di hati manusia.

Kabar baiknya adalah bahwa kita telah lahir baru, dan kita memiliki hati yang baru. Tanpa hati yang baru, maka hati akan cenderung menentang Tuhan. Namun ketika kita lahir baru, maka hati pasti akan bergembira di dalam Tuhan.

Memang seringkali banyak hal terjadi yang tidak sesuai dengan harapan kita. Manusia boleh merancangkan banyak hal di hatinya, tetapi keputusan Tuhanlah yang pasti akan tetap terlaksana.

Terkadang kita tidak dapat menimbang segala hal dalam hati seorang diri, kita memerlukan tempat berbagi. Sahabat sejati adalah orang yang ada saat susah dan senang. Pada kenyataannya, banyak orang akan berpura-pura berteman dengan orang kaya karena berpikir akan menerima keuntungan, sedangkan orang miskin akan ditinggalkan oleh temannya karena tidak memiliki sesuatu untuk ditawarkan ke orang lain. Namun, kita perlu mengingat kembali bahwa Tuhan Yesus juga mengasihi orang miskin, karena mereka hidup dalam ucapan syukur.

Ucapan syukur adalah ekspresi yang positif untuk ditampakkan. Secara umum, psikolog mengatakan bahwa kita perlu mengeluarkan emosi dan tidak boleh menahan emosi. Tetapi Amsal mengatakan bahwa orang cerdas tidak akan melepaskan amarahnya, melainkan menggunakan hikmat yang dari Tuhan. Tidak semua emosi harus dikeluarkan begitu saja, karena ada saatnya kita harus mengelola bahkan mengubur emosi tersebut, jika hal itu merugikan diri kita sendiri dan terlalu merusak.

Tuhan membawa Rut pada Boas, Hawa pada Adam, dan Ribka pada Ishak, artinya seorang laki-laki mencari pasangan bukan dengan kekuatannya sendiri tetapi dengan mengizinkan Roh Tuhan menuntun dalam mencari pasangan hidup, karena istri yang berakal budi adalah karunia Tuhan. Pernikahan adalah keputusan penting yang dibuat di dalam hidup. Pernikahan bisa menjadi berkat atau kutuk, berhasil atau gagal. Seberapa banyak orang yang kita temui termasuk orang percaya yang gagal dalam pernikahan, maka sangat penting untuk selalu melibatkan Tuhan dalam pernikahan, bahkan sejak awal mendoakan pasangan hidup.

Kitab Amsal sangat memprioritaskan hikmat, dimana hikmat akan memberkati jiwa dan menghasilkan kebaikan dalam hidup kita. Hikmat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam pekerjaan. Orang yang rajin dan pekerja keras akan menyenangkan hati Tuhan, tetapi kemalasan seperti orang yang berjalan dalam keadaan tidak sadar. Memang ada banyak manfaat ketika mengasihi orang lemah, tetapi kita juga perlu berhikmat atas orang malas yang ‘terlihat lemah’, jangan tertipu oleh hal tersebut. Hendaklah kita selalu berpegang teguh, memelihara firman-Nya, mendengarkan nasihat, menerima didikan agar menjadi orang yang bijaksana di masa depan.

Bible Reference: 
Amsal 19