Hikmat diperlukan dalam setiap aspek kehidupan termasuk dalam pertemanan. Bijaklah dalam memilih teman, kita dapat menilai karakter seseorang dengan melihat lingkungannya. Jika ada orang yang pribadinya, cara hidup dan nilai-nilai kehidupannya menyimpang dari kebenaran, hendaklah kita berjaga-jaga. Hikmat adalah kekuatan. Ada beberapa hal dalam hidup yang tidak bisa di selesaikan dengan kekuatan tetapi dengan pengetahuan. Orang yang berpengetahuan akan mencari nasihat, sedangkan orang bodoh akan menolak nasihat dan bersandar pada pengertian sendiri.
Dosa tidak terjadi secara tiba-tiba, tanpa kita sadari seringkali kita merencanakan dosa. Misalnya, pecandu alkohol awalnya merasa bahwa alkohol sangat pahit dan mual tetapi ia tetap bersikeras untuk meminumnya, akhirnya mulai terbiasa dengan rasanya kemudian menjadi pecandu. Dosa tidak hanya sebatas tindakan, tetapi pikiran-pikiran di dalam hati yang menyimpang.
Semua orang pernah terluka, ada orang yang memelihara luka, ada juga yang trauma dengan masa lalu, dan hal-hal seperti ini terjadi karena salah fokus. Biasanya kita hanya fokus pada sendiri dan membandingkan diri dengan orang lain. Dalam menghadapi situasi seperti ini kita harus tetap fokus memandang Yesus. Kita tidak memiliki banyak kekuatan untuk menghadapi pencobaan yang datang, tetapi jika kita fokus memandang Yesus maka kita akan melewatinya dengan puji-pujian dan sukacita.
Hikmat dan pengetahuan sama seperti madu yang manis, jika kita belajar firman maka kita akan menikmati hasilnya. Ketika orang benar jatuh, maka ia akan bangkit kembali karena ia mengenal firman. Saat melihat ada orang lain atau musuh kita yang jatuh bukan berarti kita bersukacita karena ia tidak mengenal kebenaran, tetapi karena kita mengenal kebenaran maka kita mengasihi mereka dan berdoa bagi mereka.
Kita hidup bukan saja hanya bertanggung jawab pada diri sendiri tetapi kepada Tuhan dan orang lain, terutama saat kita melihat kesempatan untuk menolong. Menasihati seseorang dalam kesalahannya adalah sebuah pertolongan, meskipun kadang kita hanya menasihati orang tertentu saja tetapi keadilan perlu diterapkan kepada semua orang tanpa memandang bulu. Satu hal yang perlu kita sadari adalah, bahwa ketika kita menasihati atau menegur, tidak boleh ada penghakiman.
Pasal ini ditutup dengan nasihat bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, termasuk tidur berlebihan. Orang yang tidur berlebihan akan mendatangkan kemiskinan bagi dirinya sendiri dan orang yang tidak memiliki hikmat, tidak akan mendapatkan hasil.
Bible Reference:
Amsal 24