Firman Tuhan sama halnya dengan seorang Ayah yang membesarkan anaknya dengan didikan dan nasihat, karena firman-Nya adalah sumber untuk mendapatkan hikmat dan pengertian. Banyak firman yang menghubungkan antara hikmat dan pengertian karena dua hal tersebut memiliki keterikatan tetapi tetap memiliki perbedaan. Pengertian merupakan kemampuan untuk mendapatkan kesimpulan tentang apa yang dikatakan pengetahun, sedangkan pengetahuan adalah informasi. Hikmat adalah kemampuan untuk mengambil pengetahuan dan pengertian lalu menerapkannya.
Hikmat adalah hal terpenting untuk mendapatkan hasil, tetapi tidak lepas dari memiliki pengetahuan yang benar. Demikian halnya dengan firman Tuhan yang harus ditafsirkan dengan benar. Ketika kita menerima dan mencintai hikmat Tuhan, maka kita akan berada di fase mencintai firman Tuhan. Kita harus memiliki komitmen yang kuat terhadap firman Tuhan dan memakai hikmat Tuhan sebagai suatu hiasan dan mahkota dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak sedikit dari orang percaya yang tersandung ketika mencoba melakukan sesuatu. Mengapa? Karena mereka belum menanggapi hikmat Elohim dan masih bersandar pada pengertian sendiri. Dunia akan mencoba terus-menerus mencela orang yang membangun hidupnya di atas dasar firman, iblis datang mencuri firman yang telah ditabur ke dalam hati kita. Maka, suatu keharusan untuk berpegang teguh pada didikan dalam firman-Nya agar tidak kehilangan sudut pandang yang benar. Kita tidak dapat menghindari bertemu dengan kejahatan tetapi kita bisa memilih untuk tidak berjalan dalam kejahatan.
Orang yang taat pada firman-Nya akan mendapatkan arahan yang semakin meningkat dalam pertumbuhan dengan Tuhan dan jalannya akan bersinar, tetapi orang yang bertumbuh pada pemikiran sendiri akan berjalan dalam kegelapan bahkan tidak dapat melihat lubang di depannya dan akan tersandung. Sekali lagi pasal ini menegaskan agar kita memfokuskan perhatian kepada Tuhan, mendengarkan suara-Nya dan mengarahkan pendengaran rohani kita untuk mendengar bisikan dari Tuhan.
Tuhan memberikan kebebasan kepada kita, apakah akan mendengar suara Tuhan atau suara dunia, itulah sebabnya kita berkomitmen setiap hari mencintai firman Tuhan dan menolak hal-hal yang bertentangan dengan ajaran-Nya. Ketika Tuhan menunjukkan jalan-Nya, seharusnya kita tidak mengalihkan pandangan kita ke arah lain, demikian halnya kunci membajak dengan lurus yaitu menjaga mata agar tetap berfokus pada sebuah titik di depan. Dunia mencoba membunuh visi seseorang dengan memberikan dua visi, tetapi firman Tuhan memerintahkan agar hati kita tetap fokus pada panggilan Elohim.
Bible Reference:
Amsal 4