Ketika kita memperhatikan hikmat-Nya berarti memfokuskan perhatian dan mengarahkan telinga mendengarkan kepandaian sehingga kita memperoleh kebijaksanaan. Dunia akan berusaha merayu dengan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran-Nya, namun pasal ini menekankan agar kita berpegang pada kebijaksanaan dan tidak termakan kebodohan dunia. Orang yang menolak ajaran-Nya dan bersandar pada pengertian sendiri akan hidup seperti wanita pezinah yang tidak mengerti jalan hidupnya sendiri tetapi ia tidak menyadarinya. Pezinah akan merayu dengan menggunakan kata-kata manis di awal tetapi pada akhirnya menjadi racun dan dapat membunuh.
Seberapa banyak orang yang tidak bermaksud melakukan dosa tetapi menyerempet dosa, demikian halnya dengan fakta yang terjadi akhir-akhir ini, yaitu peningkatan perceraian. Pada mulanya seseorang tidak bermaksud melakukan hal yang merusak rumah tangga mereka, tetapi ketika diperhadapkan dengan cobaan, mereka tidak mengambil tindakan untuk memutuskan hubungan yang berpotensi lebih dari sekedar teman atau saudara di dalam Kristus, dan pada akhirnya terjebak dalam perasaan dan emosi jatuh cinta pada orang lain. Hal tersebut karena mengizinkan godaan masuk, sedangkan firman Tuhan mengatakan bahwa kita perlu lari dari perzinahan (1 Koritus 6:18) bahkan sekali-kali untuk tidak menghampiri rumah pezinah (ayat 8). Iblis tidak akan menunjukkan akhir dari sesuatu tetapi hanya menunjukkan kenikmatan sesaat dan merugikan diri sendiri.
Sebenarnya tidak ada yang salah dari seks, tetapi hal tersebut hanya dapat dilakukan di dalam ikatan pernikahan dengan jenis kelamin yang berbeda karena ada cara yang benar melakukannya. Pasal ini menegaskan bahwa ketika ingin menikmati seks, seharusnya dengan pasangan yang sah dan tidak bernafsu terhadap orang lain. Hikmat dunia dapat membuat banyak alasan untuk melakukan seks, tetapi perlu diingat bahwa suatu hari kita akan bertanggung jawab atas semua perbuatan kita. Upah dosa adalah maut, yang berawal dari hal sepele, misalnya, hidup yang tidak disiplin atau keputusan bodoh yang pada akhirnya menjebak kita pada jalan buntu.
Bible Reference:
Amsal 5